Tuesday, August 08, 2006

Wanita/Pria

Gw sempet ngliat acara Kick Andy yang judulnya "Jangan Lihat Kelaminku", yang disitu diceritain tentang profil Pemenang Putri WAria Merlin Sopjan.

"Biarlah fisikku tetap laki-laki, walau dalam menjalani kehidupan aku lebih nyaman menjadi perempuan," ujar Merlyn Sopjan, ketika ayahnya menawarinya untuk operasi kelamin.

Ayahnya mendukung Merlyn untuk tetap tegar menerima kelainan yang dideritanya bahkan mendorongnya untuk berprestasi. "Papa bangga sama kamu," ucapan ayahnya lewat SMS yang dia terima ketika ikut mencalonkan diri untuk menjadi walikota Malang. Namun pengakuan dan dorongan itu tidak diperolehnya begitu saja. Ketika pertama kali mengetahui Ario Pamungkas, putra mereka, tampil dengan dandanan layaknya perempuan, orangtua Merlyn meminta agar putra bungsu mereka, yang saat itu menjadi mahasiswa teknik sipil, untuk kembali menjadi laki-laki.

"Namun saya berusaha meyakinkan mereka bahwa saya ingin menjalani hidup sebagai perempuan," ungkap Merlyn. Akhirnya, kedua orangtuanya menerima Ario, yang sekarang bernama Merlyn, sebagaimana adanya. Bahkan dengan dukungan orangtuanya, Merlyn meraih prestasi demi prestasi. Sebagai Ketua Forum Waria Malang, dia memprakarsai LSM yang memperjuangkan kaumnya. Sehari-hari Merlyn bekerja sebagai Care Manager di RSU Syaiful Anwar, Malang. Kemudian dia terpilih menjadi Putri Waria 2006 dan sedang bersiap-siap untuk dikirim ke ajang Miss Tiffany, kompetisi waria sejagad, di Bangkok. Tak heran jika New York Times edisi 27 Juli 2003 menulis tentang Merlyn sebagai waria berprestasi.


Pas gw baca artikel diatas, gw jadi ngeh kenapa dia cerdas banget pas diwawancarai di acara itu. Bahkan kayaknya mending dia yang berangkat ke acara Miss Universe daripada Nadine Chandrawinata, Putri Indonesia yang bego. :P

Tapi, waria alias wanita/pria itu apaan sih?
Menurut wikipedia, waria alias transgender adalah :
"Of, relating to, or designating a person whose identity does not conform unambiguously to conventional notions of male or female gender, but combines or moves between these" (Oxford English Dictionary, Draft Entry 2004)
"People who were assigned a gender, usually at birth and based on their genitals, but who feel that this is a false or incomplete description of themselves."
"Non-identification with, or non-presentation as, the gender one was assigned at birth."
A transgender individual may have characteristics that are associated with a particular gender, identify elsewhere on the gender continuum, or exist outside of it as "other " or "third."


Kemaren Bu Ellya, salah satu rekan kerjaku yang cerdas, bilang, kalo Laki2 yang kewanita2an, otomatis orang akan melabelinya sebagai bencong. Kalo dia uda berdandan dan berpakaian layaknya perempuan, langsung diklaim banci. Kalo yang bersangkutan pronounce bahwa dia adalah perempuan bersuara perempuan, apalagi sampe operasi kelamin, maka dia masuk sebagai transgender.
Sering laki2 yang seperti itu posisinya ga oke di mata masyarakat.

Tapi gimana dengan perempuan yang berpenampilan dan bertingkah kelaki2an?
Jarang dipersoalkan. Jika laki2 bertindak dan bersikap seperti perempuan maka masyrakat bilang dia perempuan.
Tapi jika perempuan yang berpenampilan laki2 masyarakat tetap menganggapnya perempuan, bukan banci, bukan transgender ato bahkan tidak menganggapnya sebagai laki2 tapi tetap sebagai perempuan.

Kata Mbak Ellya, jika laki2 jadi perempuan, itu dipersoalkan karena dia turun level, dari laki2 jadi perempuan. Sementara untuk perempuan, ketika dia menjadi kelaki2an, tidak serta merta dia jadi naik level menjadi laki2..

0 Comments:

Post a Comment

<< Home