Monday, June 26, 2006

"Bangsa Kuli... "kata Pak Wapres

Beep
1 New Text Message
"Si Egie lulus UAN tuh. Seneng banget kayaknya. SMS dia ya, no-nya 0815xxxx"
Sepenggal SMS itu sedikit mencerminkan situasi siswa kelas 3 SMU yang berhasil lulus UAN 2006(?). Lha yang ga lulus?

11 persen siswa SMU kelas 3 dinyatakan tidak lulus. Dan beberapa teman mereka menghadap anggota DPR dan Menteri Diknas, yang kebetulan waktu itu lagi raker, meminta untuk ada ujian ulang. Tapi ga bisa ada ujian ulang, yang mereka bisa lakukan adalah ikut ujian kejar paket C.

Kenapa mereka minta ikut ujian ulang? Well, karena dalam kesehariannya, mereka bukan murid yang ga cerdas. Bahkan ada beberapa yang recommended untuk mendapat beasiswa di Eropa, keterima PMDK universitas ternama, dan lain lain. Karena ga lulus UAN, mereka kehilangan kesempatan tersebut. Bahkan dengan sedikit ekstrem mereka bilang, Masakan masa depan mereka ditentukan hanya oleh UAN??
Well, itulah konsekuensi UAN dik. Ada yang lulus dan tidak. Kalo dibalikin, mungkin adik yang ga sadar bahwa memang masa depanmu ditentukan oleh UAN.

Tapi bole dnk saya mengQuote yang dikatakan bapak wakil Presiden kita. Beliau bilang, jika standar nilai matematika kita diturunkan dari 4,5 menjadi 4,25 (secara banyak yang ga lulus UAN karena nilai matematika mereka kurang dari ini), maka kita akan jadi bangsa kuli. Malaysia dan Singapura aja memiliki standar 6 dan 8 untuk matematika.

Well, well Pak, sistem dan fasilitas pendidikan pemerintahan Anda, yang menciptakan bangsa kuli tersebut.
Sebuah produk tidak bisa dinilai dari produk itu sendiri, tapi siapakah pencipta, dan produsen produk tersebut??
Bagaimana kita bisa menciptakan SDM dengan kualitas kognitif 6 atau 8 jika pemerintahan Anda, hanya menyediakan fasilitas pendidikan seadanya, dan menggaji pendidik sekedarnya, serta tidak meningkatkan kualitas pengajar2nya??
*ngos2an emosi*

0 Comments:

Post a Comment

<< Home